Wawancara berbasis kompetensi



Wawancara berbasis kompetensi

Banyak hal terkait dengan kompetensi yang ideal dan umum digunakan, namun kali ini saya coba mensharing sedikit yang biasa saya gunakan dalam pekerjaan rutin saya sehari-hari. Bagi saya kompetensi merupakan pengetahuan, keterampilan dan keahlian baik sikap maupun perilaku yang di perlukan oleh setiap karyawan ataupun individu guna menyelesaikan tanggung jawab ataupun pekerjaan secara optimal. Saya lebih senang menyebut kompetensi adalah alat perkakas untuk membuat sebuah bangku (Posisi) dan job deskripsi sebagai list kriteria apa saja mengenai bangku tersebut dari list tersebut tentunya kompetensi berada di kolom recuirement sebagai syarat posisi tersebut terpenuhi, yang kemudian bisa digunakan sebagai standar untuk mencari profile kandidat yang sesuai dengan bangku yang kita buat. Tentunya pada wawancara berbasis kompetensi kita harus memiliki kamus kompetensi terlebih dahulu guna mengetahui tingkat kedalaman di masing-masing kompetensi terhadap individu yang kita asses. Pada pembahasan kali ini yang saya tekankan lebih kearah soft kompetensinya dalam melakukan wawancara berbasis kompetensi, Adapun lingkup pembahasan kita kali ini sebagai berikut :

1.                    Job Description.
2.                    Kamus Kompetensi.
3.                    Pertanyaan berdasarkan kompetensi yang dibutuhkan (Behavioral Questions).
4.                    Scoring.

JOB DESCRIPTION
Job deskrpsi di dapat dari hasil Analisa Jabatan / posisi yang di dalamnya terdapat Persyaratan jabatan atau Recuirement. pada opsi kali ini yang kita gunakan sebagai landasan adalah persyaratan kompetensinya, dimana didalamnya mencakup kompetensi baik soft ataupun hard kompetensi yang di perlukan untuk memenuhi kriteria jabatan tersebut. Didalam job deskripsi untuk persyaratan kompetensi bisa didapat melalui analisa kompetensi apa saja yang muncul dan di butuhkan dari critical task / peran dan tanggung jawab suatu pekerjaan, selanjutnya dengan menggunakan kamus kompetensi yang ada, kita menentukan tingkat kedalaman dari tuntutan prilaku yang di perlukan “lebih lanjut akan kita bahas pada artikel Job analisys”.
Dan dari data yang terlampir di bawah ini, didapat bahwa komptensi yang di perlukan adalah
·         Achievement
·         Team Work
·         Communication
·         Dan initiative





KAMUS KOMPETENSI
Dalam hal ini pembahasan mengenai kamus kompetensi hanya mengacu pada dimensi kedalaman yang digunakan saja untuk lebih detail kita akan membahas kamus kompetensi di artikel berikutnya. Bahasa saya menggunakan dimensi kedalaman dalam kompetensi kalau di job deskripsi itu di LEVEL PERMINTAAN dari template di atas, contohnya seperti gambar di bawah ini. Jika dihubungkan dengan template JD diatas untuk level permintaan Achievement itu berada di dimensi 3. Ada baiknya anda mencatat deskripsi kompetensinya kemudian menyiapkan beberapa pertanyaan (Behavioral Questions) yang menurut anda bisa menggali bukti kompetensi yang dimiliki interviewee. Untuk pertanyaan yang digunakan akan kita bahas di behavioral questions.
 









BEHAVIORAL QUESTIONS
Behavioral questions merupakan sekumpulan pertanyaan yang berkaitan dengan prilaku individu yang mengacu pada kompetensi yang di perlukan, berikut perbedaan antara Non Behavioral dengan behavioral Questions.
   


Berikut adalah contoh pertanyaan yang umumnya saya gunakan dalam menggali kompetensi kandidat saya, dan pertanyaan ini saya dapat dari training saya di HRM bersama Ibu Elvy Fitasari,






Sebelum memberikan skoring sebaiknya anda memastikan dulu bahwa proses wawancara sudah mengacu pada codable information yaitu informasi yang di peroleh dari kandidat sudah mengandung kompetensi yang di cari, informasi codable adalah informasi yang dengan jelas menunjukkan adanya bukti kompetensi dalam diri calon karyawan, untuk dapat disebut sebagai informasi yang ‘Codable’ maka informasi yang didapat tersebut harus memenuhi 5 Syarat yaitu :

·         Memakai kata SAYA bukan kami
·         Kejadian atau peristiwa masa lalu
·         Situasi yang spesifik dan bukan generalis
·         Detail/Rinci (Tindakan, pikiran, Perasaan)
·         Data di ambil dari karyawan (Bukan Leading Questions)

Terutama terhadap hal yang bersifat Critical incident, yaitu Situasi specifik dalam berpotensi meriwayat hidup dimana memunculkan kompetensi yang penting dan relevan dari kandidat yang kita proses, biasanya saya menekan kepada case yang sesuai dengan dimensi kedalaman dari kompetensi yang sedang saya probing.




Dan selanjutnya anda bisa menentukan di tingkat berapa subjectifitas penilaian anda terhadap kandidat yang anda proses berdasarkan kamus kompetensi yang anda gunakan. 

dan inilah sedikit tekhnik wawancara yang saya gunakan, sebagai tambahan, anda bisa menambahkan tekhnik Targeted Selection dari DDI melaluli STAR (situation, Task, Action, Result) agar hasil wawancara anda lebih objective lagi. sekiranya jika memang ada feedback dari teman-teman HR, disini saya hanya mencoba untuk berbagi pengalaman dalam hal Right place to the right people. Dan sekian dari saya Terima Kasih.








Postingan populer dari blog ini

Mengapa Perubahan Organisasi : Merubah Perspektif

Staff Development